Motivasi Dalam Belajar Online Asinkronus

Dunia pendidikan telah mengalami transformasi dramatis sejak munculnya teknologi internet. Salah satu perubahan signifikan adalah pergeseran dari pembelajaran tradisional menjadi pembelajaran online, khususnya model belajar online asinkronus. Artikel ini akan menjelaskan tentang motivasi dalam pembelajaran online asinkronus, apa itu dan mengapa hal ini penting.

Apa Itu Pembelajaran Online Asinkron?

Belajar online asinkronus adalah model pembelajaran yang memungkinkan pembelajar belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kemudahan mereka sendiri. Model ini tidak memerlukan interaksi secara real-time antara pengajar dan pembelajar, sehingga pembelajar memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan ritme mereka sendiri.

Motivasi dalam Belajar Online Asinkronus

Motivasi memiliki peran penting dalam belajar online asinkronus. Faktor ini menjadi pendorong utama yang memungkinkan pembelajar untuk berpartisipasi aktif dan mencapai hasil belajar yang optimal dalam lingkungan belajar yang serba digital. Sebuah studi oleh Keller (2008) menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dalam konteks pendidikan online.

Ada dua jenis motivasi utama yang dapat mempengaruhi pembelajaran online asinkronus, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik:

  1. Motivasi Intrinsik: Motivasi ini berasal dari dalam diri pembelajar sendiri, berdasarkan minat, rasa penasaran, atau keinginan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik. Seorang pembelajar dengan motivasi intrinsik tinggi mungkin akan memilih untuk belajar topik atau materi yang mereka anggap menarik atau berharga.
    Contoh: Seorang siswa mungkin memiliki minat yang kuat dalam biologi dan memilih untuk belajar topik ini secara online karena mereka merasa tertarik dan ingin memahami lebih dalam tentang kehidupan di bumi.
  2. Motivasi Ekstrinsik: Motivasi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, seperti pujian, hadiah, pengakuan, atau keinginan untuk menghindari hukuman. Pembelajar dengan motivasi ekstrinsik tinggi mungkin akan belajar untuk mencapai skor tinggi, memenangkan kompetisi, atau mencapai standar yang ditetapkan oleh orang lain.
    Contoh: Seorang belajar di sebuah seminar karena seminar ini menjadi kewajiban untuk naik jabatan.

Jenis-jenis motivasi ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam konteks belajar online asinkronus.

PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BELAJAR ONLINE ASINKRONUS

Kenapa motivasi merupakan faktor penting dalam belajar online asinkronus?

  • Pengaturan Tujuan: Motivasi membantu pembelajar menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri, yang penting untuk memaksimalkan hasil belajar mereka.
    Contoh: Jika seorang siswa termotivasi untuk menjadi programmer, mereka akan lebih cenderung untuk mengerjakan tugas dan memahami materi yang berkaitan dengan pemrograman.
  • Pengendalian diri: Dalam belajar online asinkronus, pembelajar memiliki kontrol penuh terhadap proses belajar mereka. Motivasi yang tinggi akan mendorong mereka untuk mengatur dan memanfaatkan waktu belajar dengan efisien.
    Contoh: Seorang siswa yang termotivasi akan merencanakan jadwal belajarnya dengan baik dan memastikan bahwa mereka tetap fokus pada materi pelajaran.
  • Kepuasan belajar: Pembelajar yang termotivasi cenderung merasa lebih puas dengan pengalaman belajar mereka, yang dapat mendorong mereka untuk terus belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.
    Contoh: Siswa yang menikmati belajar matematika secara online mungkin akan lebih bersemangat untuk mengikuti kursus lain yang serupa.

Manfaat Motivasi dalam Pembelajaran Asinkronus

Ketika pembelajar merasa termotivasi dalam belajar online asinkronus, mereka mampu meraih sejumlah manfaat yang signifikan. Beberapa manfaat tersebut adalah:

  1. Meningkatkan Penyerapan Materi: Motivasi berhubungan positif dengan penyerapan materi pembelajaran. Sebuah studi oleh Kim et al. (2015) menunjukkan bahwa pembelajar yang termotivasi cenderung lebih baik dalam menyerap dan mengingat materi yang dipelajari.
    Contoh: Jika siswa termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, mereka cenderung lebih mudah memahami dan mengingat kosa kata dan aturan grammar yang telah mereka pelajari.
  2. Peningkatan Partisipasi: Motivasi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran online. Menurut penelitian oleh Hung et al. (2010), motivasi berperan penting dalam mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi online dan tugas-tugas lainnya.
    Contoh: Seorang siswa yang termotivasi untuk belajar sejarah mungkin akan lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi forum online tentang peristiwa-peristiwa sejarah penting.

Motivasi membantu pembelajar untuk menyerap materi dengan lebih baik, meningkatkan partisipasi mereka, dan mengatasi berbagai hambatan yang mungkin mereka hadapi.

Referensi

  • Hrastinski, Stefan. “Asynchronous & Synchronous E-Learning.” Educause Quarterly, no. 4 (2008): 51-55.
  • Pintrich, Paul R., and Dale H. Schunk. “Motivation in Education: Theory, Research, and Applications.” Merrill Prentice Hall (2002).
  • Zimmerman, Barry J. “Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview.” Theory into Practice, vol. 41, no. 2 (2002): 64-70.
  • Kuo, Yu-Chun, Andrew E. Walker, Brian R. Belland, and Kerstin E. E. Schroder. “A predictive study of student satisfaction in online education programs.” International Review of Research in Open and Distance Learning, vol. 14, no. 1 (2013): 16-39.
  • Kim, ChanMin, Dongho Kim, Seongmin Mun, and Jiyeon Lee. “Predicting online lecture video viewership: evidence from MOOCs.” Internet and Higher Education 31 (2016): 46-54.
  • Hung, Min Li, Ching Hsue Cheng, and Cheng Pin Yeh. “Understanding
  • Hartnett, M., St. George, A., & Dron, J. (2011). Examining motivation in online distance learning environments: Complex, multifaceted and situation-dependent. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 12(6)