Apa Itu OKR? Objectives & Key Result?

Sejarah OKR

Andy Grove merupakan pemrakarsa awal dari OKR. Andy Grove mengembangkan framework OKR ketika dia berkarya di Intel, di Amerika Serikat pada tahun 70-an. Andy Grove terinspirasi dari prinsip ‘Management by Objective’ (MBO) yang dikembangkan oleh Peter Drucker. Framework OKR kemudian terus dikembangkan oleh John Doerr, yang merupakan anak didik dari Andy Grove.

Saat pertama kali OKR digunakan, Google memiliki sekitar 60 karyawan. Di tahun 2018 (atau hampir 20 tahun kemudian), mereka memiliki 85.000 karyawan. Dan Google masih menggunakan OKR. Ini menunjukan bahwa OKR memiliki nilai dan terbukti efektif untuk membantu organisasi mencapai targetnya. OKR ini sederhana, tetapi memiliki manfaat yang besar jika diimplementasikan dengan tepat. OKR kini diadopsi oleh banyak organisasi bisnis besar seperti LinkedIn, Oracle, Slack, Twitter, Spotify, BMW, Disney, Samsung, Udemy, dan sebagainya.

Definisi OKR. Apa itu OKR?

KR adalah singkatan dari Objectives and Key Results. John Doerr, dalam slide pertamanya ke Google, mendefinisikan OKR sebagai “A management methodology that helps to ensure that the company focuses efforts on the same important issues throughout the organization” atau metodologi manajemen yang digunakan untuk memastikan semua bagian dalam organisasi berfokus pada kegiatan-kegiatan pada isu yang sama.

Objective merupakan primary goal atau apa yang ingin dicapai. WHAT is to be achieved. Apa yang ingin dicapai.

Key Results mengukur bagaimana pencapaian objective tadi.

Objectives itu significant, jelas, dan idealnya inspirasional. Key Results itu menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, achievable, relevan, and time-bound).

A management methodology that helps to ensure that the company focuses efforts on the same important issues throughout the organization”

Membuat Objective

Bagi organisasi, objective organisasi idealnya diturunkan dari visi dan misi organisasi dan lalu menentukan hal apa yang paling penting untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu seperti 3, 6, 12, atau 24 bulan ke depan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi di masa depan.

Idealnya, dalam satu periode OKR, ada 3-5 objectives. Terlalu banyak objective dapat mengaburkan fokus organisasi terhadap hal yang penting. Membuat prioritas menjadi krusial pada penentuan objective.

Dari beberapa literatur, objectives itu idealnya berupa:

  1. Pengekspresian tujuan.
  2. Agresif, signifikan dan inspirasional
  3. Menggambarkan Prioritas utama dalam time frame tertentu (mimpi apa yang ingin dicapai

Membuat Key Results

Setelah kita membuat objective, barulah kita menentukan Key Results-nya. Idealnya satu objective itu memiliki 3 sampai 5 key results. Prinsipnya sama dengan kita membuat 3-5 objective, agar lebih fokus.

Key Results atau KR adalah pengukuran terhadap objective kita. Key Results itu berupa:

  1. Mengekspresikan milestone yang dapat diukur
  2. Menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, relevan, dan time-bound)

Pada beberapa literatur, penulis membagi KR menjadi 2 jenis yakni KR berupa output dan KR berupa input. KR berupa output berarti kamu mengidentifikasi sebuah outcome yang dijadikan sebagai tolak ukuran pencapaian objective. Sementara itu, KR berupa input berarti kamu menggunakan aktivitas internal untuk mencapai objective kamu. Key Results itu harus terukur. Mau berupa input atau output, KR kita harus metric-driven. Metrik yang digunakan pada KR itu dapat berupa:

  • Metrik Baseline : menggunakan target angka
  • Metrik Growth : menggunakan pertumbuhan
  • Metrik Threshold : menggunakan kisaran
  • Metrik Milestone : menggunakan titik tertentu

Selain metric-driven, pastikan kumpulan Key Results yang kamu buat itu benar-benar mendukung pencapaian objective secara komprehensif.

Membuat OKR secara utuh

Objectives & Key Results ini, idealnya, tidak dapat berdiri sendiri. Objectives & Key Results ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Objective merumuskan kita mau kemana dengan bahasa yang menginspirasi dan mudah diingat, sementara Key Results memastikan kita dapat mengukur sudah dimanakah kita dalam melangkah.

Contoh:

Objective sebuah Edtech X: Memperluas jangkauan platform X secara global kepada new students.

Key Results-nya:

  1. Ada cabang baru di 5 negara tier-1
  2. Meningkatkan jumlah Monthly Active User menjadi 50 juta
  3. Meluncurkan fitur localization ABC pada platform X

Kalau kita hanya melihat objectivenya saja, yakni ‘Memperluas jangkauan platform X secara global kepada new students’, mungkin tidak terasa tingkat agresivitas yang tinggi. Tetapi ketika kita tuliskan KRs berupa membuka 5 cabang & jumlah Monthly Active Users menjadi 50 juta; baru terlihat ambisi yang sangat agresif. Kombinasi O dan KR inilah yang membuat tujuan itu menjadi agresif dan inspirasional.

Objective ‘Memperluas jangkauan platform X secara global kepada new students’ ini bisa membuat setiap bagian dari sebuah organisasi mudah untuk mengingatnya, hingga pada akhirnya memudahkan semua bagian dari organisasi bergerak bersama-sama menuju objective ini.

Kursus Lengkap Menguasai Framework

Jika kamu ingin menguasai lebih dalam framework, kamu dapat mengambil kursus saya di Udemy pada tautan berikut: https://www.udemy.com/course/kursus-lengkap-menguasai-framework-okr/?referralCode=A639E19E7C61437A03B9

Kursus Lengkap Menguasai Framework OKR. Apa itu OKR
Kursus Lengkap Menguasai Framework OKR | Apa itu OKR

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *